Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai jenis tekanan di tempat kerja. Seringkali kita bertanya-tanya, apakah tekanan tersebut benar-benar perlu? Atau bahkan, dapatkah tekanan tersebut menjadi sumber motivasi bagi kita? Jelajahi dengan kami untuk menemukan jawabannya.
Efek Tekanan Kerja
Tekanan kerja memiliki dua sisi. Di satu sisi, tekanan yang wajar bisa berfungsi sebagai motivator, memicu kinerja, dan membantu individu mencapai potensi maksimal mereka. Hal ini sering disebut sebagai “eustress,” yaitu jenis stres yang positif yang dapat meningkatkan konsentrasi, energi, dan produktivitas.
Di sisi lain, tekanan yang berlebihan atau berlarut-larut, yang disebut “distress,” bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang, serta mengurangi produktivitas dan kualitas kerja.
Dengan kata lain:
- Tekanan yang Wajar: Dapat meningkatkan kinerja, membantu individu tumbuh, dan memicu inovasi. Ini sering diperlukan untuk memastikan pekerjaan selesai tepat waktu dan dengan standar tertentu.
- Tekanan Berlebihan: Dapat menyebabkan kelelahan, burnout, kecemasan, masalah kesehatan, dan berbagai isu lainnya.
Apakah tekanan kerja perlu?
Menjawab pertanyaan, apakah tekanan kerja perlu?. Itu tergantung dari bagaimana kita merasakan nya. Karena sebuah tekanan, bisa dipersepsikan sebagai tekanan yang destruktif, yang mengakibatkan diri kita cemas, stress, tidak bersemangat, atau bisa juga dipersepsikan sebaliknya. Itu semua tergantung dari manajemen stress yang kita miliki.
Namun, tekanan kerja yang dimaksud kebanyakan orang lebih mengarah ke suatu perasaan yang tidak nyaman yang kita rasakan.
Sehingga, mungkin bukan pertanyaan “Tekanan kerja, Apakah Perlu?” yang sebenarnya ingin Anda tanyakan. Melainkan, apakah ada hal bagus yang bisa kita dapatkan dengan merasakan cemas, tertekan, dan perasaan buruk lain nya (tekanan kerja)?.
Apakah benar jika kita mendapatkan tekanan kerja (dalam arti negatif), maka kita bisa lebih bersemangat dan lebih mampu mencapai target?. Apakah benar jika kita merasakan cemas, tertekan, dan perasaan buruk lain nya, bisa memicu kita menjadi lebih produktif?.
Implikasi Tekanan Kerja Negatif
Untuk menjawab pertanyaan apakah perlu kita merasakan cemas, tertekan, dan perasaan buruk lain nya (tekanan kerja negatif)?, kita perlu menilik keadaannya lebih detail.
Ini akan membantu kita mendapatkan jawaban yang lebih presisi daripada sekadar menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.
Alasan Mengapa Orang Memberikan Tekanan Kerja Negatif
Sebenarnya, kebanyakan orang yang memberikan Anda tekanan kerja—baik itu atasan, pimpinan, atau orang yang memiliki tanggungan atas diri Anda—biasanya memiliki alasan tertentu, diantaranya:
- Mereka tidak peduli dengan dampaknya terhadap Anda. Meskipun tahu bahwa tekanan kerja bisa berdampak pada stres dan kesehatan mental, mereka mungkin tidak terlalu mempertimbangkan hal ini.
- Egoisme. Mereka memberi tekanan karena ingin Anda memenuhi ekspektasi mereka, tanpa mempertimbangkan kondisi Anda.
- Kurangnya Pengetahuan. Mereka mungkin tidak terlalu mengerti efek dari tekanan kerja, terutama dalam manajemen yang lebih tradisional.
Hasil Pemberian Tekanan Kerja di Lingkungan yang Berbeda
Perusahaan Manufaktur
Dalam konteks perusahaan manufaktur, tekanan kerja bagi kebanyakan orang mungkin akan efektif. Ketika atasan menekan karyawan, biasanya karyawan bekerja lebih giat dan lebih terfokus. Meski demikian, ini bisa menimbulkan efek negatif seperti perasaan cemas dan demotivasi.
Sehingga, jawabannya dari sisi atasan mungkin adalah ‘ya perlu’, namun dari sisi kesehatan mental, tekanan kerja tetap memiliki dampak negatif.
Tim Kreatif atau Manajemen Eksekutif
Untuk tim kreatif atau manajemen eksekutif, pemberian tekanan kerja cenderung tidak efektif. Dalam kondisi ini, memberikan tekanan hanya akan menghambat kreativitas dan inovasi, serta berpotensi menyebabkan kegagalan yang bukan disebabkan oleh faktor kedisiplinan atau kemalasan.
Kesimpulan: Apakah Tekanan Kerja Selalu Buruk?
Jika tekanan kerja memotivasi Anda untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik, maka tekanan tersebut mungkin bisa dianggap sebagai sesuatu yang positif.
Namun, jika tekanan kerja membuat Anda merasa cemas, terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan menghalangi Anda untuk berpikir kreatif, maka tekanan negatif tersebut sebaiknya tidak diterima.
Catatan Terakhir: Tindakan Atasan yang Keliru
Penting untuk diingat bahwa atasan Anda mungkin tidak pandai melihat kondisi karyawan dan mungkin terlalu egois. Mereka mungkin ingin Anda menghasilkan sesuatu sesuai ekspektasi mereka tanpa mempertimbangkan bagaimana cara mencapainya, dan ini seringkali hanya merupakan pelampiasan kekesalan atau ketidakpuasan mereka.
Jika Anda berada dalam tim eksekutif atau tim kreatif, dan mendapati atasan Anda memberikan tekanan kerja, kemudian Anda merespon nya dengan kecemasan, tekanan, maka respon yang Anda lakukan itu keliru. Dan atasan Anda pun keliru juga dalam hal ini.