Sebelum kita membahas cara membuat formula perhitungan nya, kita akan membahas terlebih dahulu cara kerja -secara sekilas- dan kegunaan nya.
Kegunaan
Menyelesaikan pesanan tanpa memproduksi
Kegunaan utama dari perhitungan ini adalah, memberikan sebuah order pesanan -yang biasanya jumlah nya kecil, secara langsung. Tanpa perlu melalui proses produksi. Karena mengambil nya langsung dari Gudang Stok.
Hal ini sangat berguna, ketika ada klien yang meminta sampel produk, atau memesan dengan jumlah yang tidak banyak.
Implementasi penggunaan ini, bisa dilihat pada contoh tabel dibawah ini. Fokus kan pada kolom nomor 3.
Disana, Anda bisa melihat ID Order #ORD.21.017.12, memiliki pesanan produk dengan ID: P001 sejumlah 20 Pouch [1]. Di sisi lain, saldo produk yang ada di Stok Gudang berjumlah 50 [2].
Karena jumlah produk yang ada di gudang stok produk lebih besar daripada yang dipesan, maka lebih baik mengambilkan nya langsung dari gudang Stok Produk, ya kan!?. Tanpa perlu memproduksinya.
Ketika stok produk diambil, dengan menuliskan nya di kolom “Pengambilan”, maka nilai “Saldo terkini” akan berkurang.
Contoh nya, kita akan menuliskan nilai “Pengambilan” sebanyak 20 (sesuai jumlah pesanan nya). Saldo terkini atas produk dengan ID P001, yang sebelum nya adalah 50, kini berubah menjadi 30.
[caption id="attachment_18975" align="alignnone" width="500"] Tampilan sebelum pengambilan dilakukan[/caption]
[caption id="attachment_18976" align="alignnone" width="500"] Tampilan setelah pengambilan dilakukan[/caption]
Mengetahui Saldo terkini langsung ketika pengambilan dilakukan
Tidak perlu melihat kolom di lokasi lain. Jumlah saldo terkini yang ada di stok gudang, bisa dilihat langsung di kolom sebelah pengambilan.
Perubahan saldo yang terjadi pun bisa langsung dilihat. Ini akan menjadi sangat praktis, dan menghindari kebingungan.
Tabel yang digunakan
Ada 3 jenis tabel yang dipakai disini -dan juga digunakan untuk perhitungan selanjutnya nanti.
Tabel Order
Pertama adalah tabel order. Berisikan daftar pesanan yang aktif di minggu ini.
[caption id="attachment_18978" align="alignnone" width="500"] Tabel Order[/caption]
Tabel pengambilan
Kedua, terdapat tabel pengambilan. Jumlah yang diambil dari stok gudang, angka nya bisa dimasukan disini. Berisikan juga tampilan saldo dari stok gudang secara ‘real time’ pula.
[caption id="attachment_18979" align="alignnone" width="500"] Tabel Pengambilan[/caption]
Tabel Kalkulasi
Yang terakhir atau yang ketiga, terdapat Tabel Kalkulasi. Dimana perhitungan penampilan data, penempatan angka, dan lain nya, terjadi.
[caption id="attachment_18980" align="alignnone" width="500"] Tabel Kalkulasi[/caption]
Dasar sistem kerja formula
Penempatan nilai di Gudang Stok
Pertama- tama, nilai Gudang Stok harus ditempatkan berdasarkan jumlah produk dalam daftar order nya. Tujuan nya agar bisa dilakukan pengurangan dengan nilai “Pengambilan”.
[caption id="attachment_18981" align="alignnone" width="500"] Bagian penempatan stok gudang[/caption]
Gabungan atau Akumulasi Pengambilan
Selanjutnya, nilai pengambilan harus digabung atau di akumulasi kan sesuai dengan jenis produk atau ID produk yang sama. Tujuan nya, digunakan untuk mengurangi jumlah yang ada di gudang stok produk.
[caption id="attachment_18982" align="alignnone" width="500"] Bagian akumulasi “Pengurangan”[/caption]
Hal ini disebabkan, karena tabel pengambilan (yang ada di perhitungan lain), dibuat sesuai dengan urutan ID Order. Bukan sesuai ID Produk. Sehingga, ada kolom dengan ID Produk yang sama.
[caption id="attachment_18983" align="alignnone" width="500"] Kolom pengambilan yang sejajar dengan kolom order[/caption]
Alasan mengapa kolom pengambilan sejajar dengan kolom order, bisa dilihat di bagian: Kegunaan >> Menyelesaikan pesanan tanpa memproduksi
Untuk mendapatkan nilai saldo terkini, nilai stok awal harus dikurangi dengan nilai pengambilan.
Nilai di Stok awal tersebut, terkait dengan ID Produk.
Sedangkan nilai pengambilan, terkait dengan ID Order.
Sehingga, untuk bisa melakukan pengurangan, maka nilai pengambilan harus digabung, sesuai ID produk unik yang ada.
Saldo Stok Gudang terkini
[caption id="attachment_18989" align="alignnone" width="500"] Tampilan tabel Saldo Stok Gudang terkini[/caption]
Untuk mendapatkan nilai saldo terkini, nilai stok awal harus dikurangi dengan nilai pengambilan.
Nilai saldo terkini ini, masih berformat “per ID Produk”.
Sehingga, belum bisa ditampilkan, di “Tabel pengambilan”. Karena Tabel Pengambilan, berformat Per ID Order (bukan berformat Per ID Produk).
Oleh karena itu, ada satu kolom perhitungan selanjutnya (yang terakhir) untuk memposisikan nilai pada saldo terkini ini, agar sesuai format Per ID Order.
Penempatan Posisi Per ID Order
Tujuan keberadaan kolom ini adalah, untuk menempatkan nilai Saldo terkini, ke posisi Per ID Order. Alasan nya, sudah dijelaskan cukup banyak sebelum nya.
Hasil angka ini, akan ditampilkan di tabel Pengambilan.
Bentuk dari Saldo terkini, di Tabel pengambilan, adalah sama sesuai ID Produk nya. Dimana ID Produk ini, mungkin berjumlah lebih dari satu. Karena mengikuti format Per/ ID Order.
Praktek Penggunaan
Keadaan
Terdapat seorang kepala Produksi, yang mendapatkan 3 jenis order [1] di minggu ini, dengan 2 jenis produk yang berbeda [2].
Order pertama, adalah sebuah pesanan dengan ID Produk P002. Di dalam Gudang Stok, ID produk P002 ini memiliki simpanan barang dengan jumlah 100 buah [3].
Jumlah stok ini, tertampil di kolom saldo terkini, pada 2 row yang berbeda [4]. Karena, 2 row tersebut mewakili ID Produk yang sama.
Pengurangan jumlah stok gudang
Manajer produksi ini, mulai menghitung order pertama. Order pertama ini berjumlah 400 buah, dimana stok gudang yang dimiliki adalah 100 buah.
Jika dia tidak mengeluarkan barang sama sekali dari gudang, maka jumlah yang harus dia produksi untuk order pertama adalah 400 buah. Sedangkan jumlah produksi untuk order kedua adalah 500 buah.
Tetapi, akhirnya dia mengeluarkan barang dari Gudang Stok. Barang yang dia keluarkan adalah produk dengan ID P002. Dia mengeluarkan barang untuk dimasukan ke dalam ID Order pertama.
Bisa Anda lihat, Saldo terkini nya menjadi 0 (nol) [1]. Sedangkan sisa order, untuk order yang pertama menjadi 300 (sebelum nya adalah 400) [2].
Untuk ID order kedua nya, masih tetap sama. Meskipun ID Produk nya sama dengan order pertama. Ini disebabkan karena barang yang dikeluarkan, adalah untuk ID Order pertama. Bukan untuk ID Order kedua.
Perhitungan jika saldo stok nya besar
Apabila saldo di Gudang Stok cukup besar, melebihi order yang ada, maka ini bisa digunakan untuk langsung menyelesaikan order. Lihat contoh perhitungan dibawah ini.
Kita akan membahas order pertama dan kedua, yang memiliki ID Produk yang sama.
ID Order pertama dan kedua, memiliki stok produk sebanyak 600. Pada ID Order pertama, barang yang dipesan oleh pembeli berjumlah 400. Sedangkan stok yang dimiliki adalah 600.
Sehingga, ID Order pertama ini bisa langsung diselesaikan, dengan mengambil Stok Gudang sebanyak 400 [1]. Dimana sisa stok Gudang nya akan menjadi 200 [2].
ID Order pertama, sisa nya adalah 0 (nol) [3]. Yang berarti, ID Order pertama ini, tidak perlu dilakukan produksi.
Dikarenakan masih ada stok produk P002 yang tersisa di gudang, Manajer Produksi tersebut akan mengikutsertakan nya di proses produksi. Dia menambahkan nya ke Order kedua sebanyak 200.
[caption id="attachment_18999" align="alignnone" width="500"] Tampilan sebelum[/caption]
[caption id="attachment_18998" align="alignnone" width="500"] Tampilan sesudah[/caption]]]>
Sarjana Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Suka Hiking dan membuat artikel seputar teknologi informasi dan kuliner. Staff Utama di situs magang Volunoid.