Menurut saya 2 kata antara kemampuan dan kemauan saling terkait tetapi memiliki makna yang berbeda. Kehidupan merupakan hal yang ada dalam diri kita sejak lahir. Kemampuan yang ada pada diri manusia juga bisa disebut dengan potensi. Potensi yang ada pada manusia pada dasarnya bisa diasah. Sementara Kemauan mendorong kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan didorong oleh pertimbangan akal budi. Jadi, pada kemauan itu ada pertimbangan akal dan wawasan, di sebelah itu juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat kepercayaan. Oleh kemauan, timbullah dinamika dan aktivitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan hidup tertentu.
Jika seseorang harus memilih 2 kata yang sesuai dengan Anda bisa?
Ya, semua tergantung oleh diri masing-masing. Jika saya, dihadapkan oleh itu, saya tidak akan bisa memilihnya, karena bagi saya 2 kata itu saling berkaitan untuk dapat mencapai tujuan yang direncanakan. Apabila memilih untuk lebih mementingkan kemauan, yang kita kan lakukan dengan senang hati tetapi tidak tidak mempunyai skill itu. Pada akhirnya kemungkinan gagal akan terjadi. Tetapi jika lebih memilih kemampuan, mungkin yang kita akan lakukan tidak dengan hati kita. Bosan akan menjadi suatu alasan untuk menimbukan rasa malas mencapai tujuan. Lebih baik kita memikirkan 2 kata itu agar dapat menjadi 1 untuk dapat memberikan hasil tujuan yang sempurna sesuai dengan yang diharapkan.
Saya mempunyai pengalaman, ketika masa SMP saya orang yang pendiam dan takut untuk bertanya. Karena bagi saya orang yang baru kenal pasti butuh proses untuk penyesuaian lingkungan. Nah saat kelas 1 itu saya pendiam, hanya kepada teman-teman dekat saya bisa nyaman untuk berkomunikasi. Sampai waktu kenaikan kelas nilai saya yang benar-benar diluar dugaan saya nilai itu jelek. Sebenarnya syok dengan nilai yang didapatkan, pada akhirnya saya masuk di kelas yang kebanyakan nakal-nakal. Pasti butuh proses yang lama untuk saya merenungi hal tersebut.
Dan akhirnya saya memutuskan untuk memulai memberanikan diri aktif di kelas dan belajar lebih giat agar nilai saya bisa bagus lagi. Banyak faktor yang dapat memicu untuk mencapai tujuan saya, tetapi saya bisa menyikapinya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Alhamdulillah, usaha dan doa yang sudah saya lakukan membuahkan hasil. Saya mendapatkan juara 1 di kelas dengan nilai terbaik, akhirnya saya dimasukan di kelas yang banyak teman-teman lebih pintar dari saya. Ya penyesuaian lagi harus saya hadapi, pola fikir yang berbeda sangat berpengaruh pada cara berkomunikasi. Entah, awalnya saya pasrah berdoa semoga dapat menjalankannya dengan baik setiap harinya. Tapi saya tidak menyerah untuk tetap belajar dengan giat agar saya tidak tertinggal jauh dengan teman-teman. Yah, bersyukur nilai UN tidak begitu jelek dan bisa masuk ke SMK yang diinginkan.
Pada masa-masa SMK saya teringat dengan guru matematika yang memberikan motivasi bergitu luar biasa bagi saya. Beliau menceritakan sebuah perlombaan untuk katak-katak kecil memanjat menara yang tinggi, banyak sekali katak-katak yang datang untuk memberikan support. Ketika perlombaan itu dimulai semua katak kecil memulai menaiki menara dengan penuh semangat, akan tetapi ada salah satu penonton yang berbicara “Sudahlah turun saja kalian pasti tidak bisa sampai ke menara itu karena terlalu kecil hahahahah”. Mendengar hal tersebut beberapa katak ada yang terpancing dengan omongan penonton itu, semakin lama banyak katak yang sudah lelah dan berjatuhan ke bawah. Tapi, ada katak yang terus berjuang menaiki menara itu sampai puncuk menara dan mengiraukan penonton yang berbicara seperti itu. Sesampainya ia ke puncak menara, penonton sangat terpukau dan terkejut ia dapat sampai di atas sana.
Mengapa katak itu tetap berjuang dan semangat untuk mencapai puncak menara ??
Ya karena katak itu adalah katak tuli. Pantas ia tidak mehiraukan pembicaraan penonton yang mematahkan semangat katak-katak semuanya.
Taukah Kesimpulan dari semua pengalaman yang ceritakan?
Kesimpulan dari cerita tadi jika saya harus mendapatkan nilai yang bagus, saya harus tingkatkan dengan kemauan dari diri sendiri dengan senang hati dan kesungguhan yang membuat semuanya bisa diperoleh. Hanya jika hanya ada kemauan saja atau sebaliknya disetujui itu tidak dapat disetujui sepenuhnya. Dan yang dapat dipetik dari cerita Katak Tuli, semua orang yang dapat mendukung / merencanakan tujuan yang telah kita rencanakan, anggap hanya kompilasi yang ada yang dapat mematahkan semangat kita. Jadilah katak yang tuli yang tetap fokus pada tujuan dan percaya pada diri sendiri apa yang ingin kita lakukan, dapat mendukung dengan kemampuan yang dimiliki.