Dalam dunia kuliner, sosis telah menjadi salah satu makanan favorit yang sering kita nikmati, baik dalam acara keluarga, barbekyu, atau sebagai topping pizza. Namun, belakangan ini muncul pertanyaan mengenai kandungan nutrisi dalam sosis, terutama berkaitan dengan lemak trans yang kerap dihubungkan dengan berbagai risiko kesehatan.
Ini adalah mengenai makanan sosis yang kerap dianggap sebagai penyebab kolesterol, karena berisi kandungan lemak trans di dalam nya. Namun, apakah semua sosis tersebut bisa berpotensi meningkatkan kolesterol jahat di dalam tubuh? Mari kita telusuri.
Kandungan Lemak Trans di Sosis
Sosis bisa saja mengandung lemak trans, namun bisa juga tidak. Semua itu ini tergantung pada bahan-bahan dan cara pembuatannya.
Jadi, menjawab pertanyaan utama, apakah mengkonsumsi sosis bisa meningkatkan kolesterol jahat?. Jawaban nya “Belum tentu”. Itu tergantung dari sosis seperti apa yang Anda makan.
Banyak produsen makanan telah berusaha mengurangi atau menghilangkan lemak trans dari produk mereka karena kesadaran akan bahaya kesehatannya. Namun, kebanyakan produsen sosis yang ada di pasar tradisional, masih mengandung lemak trans dalam proses pembuatan nya.
Lemak Trans Bukan Pada Daging Sosis nya
Sosis pada dasarnya adalah daging yang digiling, dicampur dengan berbagai bahan tambahan (seperti garam, rempah-rempah, dan pengawet), dan kemudian dibentuk dan dibekukan atau diasapi.
Namun, proses pembuatan sosis yang komersial seringkali melibatkan penggunaan bahan tambahan lain, termasuk lemak atau pengisi untuk meningkatkan tekstur dan rasa.
Bagaimana Bisa Sosis Terdapat Lemak Trans di dalam nya
Anda mungkin bertanya- tanya, bukankah pembuatan sosis itu dilakukan dengan menggiling nya kemudian membekukan nya. Lalu, darimana lemak trans tersebut berasal!?
Biarkan saya menjelaskan nya. Jadi, dalam proses pembuatan sosis, daging yang digiling bisa dicampur dengan berbagai bahan tambahan termasuk rempah-rempah, garam, pengawet, dan kadang-kadang lemak atau minyak.
Konteks “lemak atau minyak” diatas, tidak selalu berupa lemak trans. Bisa saja produsen tersebut hanya memasukkan lemak atau minyak biasa, dan bukan minyak atau lemak trans. Namun, kebanyakan produsen, jenis lemak atau minyak yang dimasukkan adalah jenis lemak trans.
Bentuk Lemak Trans yang Dimasukkan ke dalam Sosis
Lemak atau minyak ini, setelah hidrogenasi, bisa berbentuk lebih kental, mirip dengan lemak padat atau margarin, dan bukan dalam bentuk minyak cair. Jadi, dalam pembuatan sosis, bisa saja daging yang digiling dicampur dengan lemak padat ini sebelum akhirnya dibentuk dan dibekukan.
Lalu, mengapa produsen sosis biasanya memasukkan minyak trans, dan bukan minyak biasa ke dalam sosis yang diolah nya? Mari ketahui jawaban nya dibawah ini.
Alasan Penggunaan Lemak Trans
Penggunaan lemak atau minyak yang mengandung lemak trans dalam produk makanan olahan, termasuk sosis, sering kali didasarkan pada beberapa alasan:
Tekstur dan Rasa
Lemak yang telah mengalami proses hidrogenasi (yang menghasilkan lemak trans) memiliki tekstur yang lebih padat pada suhu kamar. Ini bisa memberikan tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih kaya pada produk akhir.
Stabilitas Oksidatif
Lemak yang mengandung lemak trans cenderung lebih stabil dan kurang rentan terhadap oksidasi dibandingkan dengan lemak tak jenuh. Ini berarti produk yang mengandung lemak trans mungkin memiliki umur simpan yang lebih lama dan kurang rentan terhadap pembusukan.
Biaya
Dalam banyak kasus, lemak yang telah dihidrogenasi (menghasilkan lemak trans) bisa lebih murah daripada alternatif lemak yang lebih sehat. Oleh karena itu, produsen makanan mungkin memilih untuk menggunakan lemak ini untuk mengurangi biaya produksi.
Proses Pembuatan
Dalam beberapa proses pembuatan makanan, lemak dengan konsistensi tertentu mungkin diperlukan untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Lemak yang telah dihidrogenasi dapat memberikan konsistensi yang diperlukan.
Penutup
Mengonsumsi sosis sesekali mungkin tidak akan berdampak besar terhadap kesehatan kita, tetapi memahami apa yang kita makan adalah langkah penting menuju pola hidup yang lebih sehat.
Dengan memperhatikan label nutrisi dan memilih produk yang tidak mengandung lemak trans, kita bisa tetap menikmati sosis tanpa khawatir akan risiko kesehatannya.