Latar belakang
Orang yang tidak terbiasa teliti, akan memberikan hasil pekerjaan yang salah. Kesalahan itu pastinya akan merugikan pihak perusahaan ataupun rekan kerja yang lain. Dari pengalaman, memberikan wejangan secara lisan, seringkali dilupakan dan masih sering mengulangi kesalahan itu kembali.
Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, setiap kesalahan pasti ada batasan/ toleransi nya. Baik itu dari segi jumlah, ataupun dari segi fatality (keseriusan kerusakan yang terjadi).
Kebanyakan instasi, akan langsung mengeluarkan seseorang apabila mereka melakukan kesalahan yang fatal atau diluar toleransi. Efek atas tindakan ini sangatlah besar.
Sebagai suatu contoh, misalkan peserta magang yang melakukan kesalahan diluar toleransi, kemudian perusahaan mengeluarkan nya, tentu dia harus mengulang magang di tahun depan, di perusahaan lain. Tidak hanya sampai disitu. Dia harus mencari perusahaan baru tempat dia magang. Dia harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Dia juga harus mempelajari materi yang baru. Di sisi lain, belum tentu perusahaan baru, tempat dia magang, lebih baik pengelolaan nya daripada perusahaan kami.
Perusahaan dengan sistem manajemen yang baik, harus nya berusaha untuk tetap memberikan kesempatan bagi siapa saja yang dengan sungguh- sungguh ingin memperbaiki diri. Namun, teguran secara lisan saja sering nya tidak cukup. Orang biasanya akan tetap membuat kesalahan yang sama kembali.
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan mengharuskan seseorang untuk melakukan perbaikan diri dengan cara membuat pernyataan atau membayar denda. Tujuan nya adalah hal ini lebih mengena di dalam diri, daripada hanya mengatakan “Ya, saya minta maaf”, atau “Maaf, saya tidak akan mengulangi nya lagi”.
Tujuan
- Agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali (menanggulangi efek negatif yang berkelanjutan)
- Agar menyadari mengenai efek kesalahan yang dilakukan nya, memiliki imbas pada perusahaan ataupun anggota lain.
- Agar orang yang melakukan kesalahan, ikut merasakan “Loss” atau kerugian yang terjadi. Dengan ikut merasakan, maka orang tersebut akan lebih menyadari lagi atas kesalahan tindakan nya.
- Dengan membuat pernyataan, orang tersebut memahami tentang tindakan kerugian yang dilakukan nya. Karena dia diharuskan untuk membaca text mengenai akibat buruk yang ditimbulkan nya.
- Mencegah orang yang melakukan pelanggaran tersebut tidak terjerat hukuman yang lebih buruk, maka Pelanggar Aturan perlu membuat surat pernyataan agar kesalahan nya tidak terulang lagi.
- Sebagai suatu contoh, seseorang yang datang ke kantor dengan terlambat, harus membuat surat pernyataan, agar “efek negatif” berkelanjutan, yaitu keterlambatan yang semakin parah, tidak terjadi.