Memasuki dunia kerja melalui magang mungkin terdengar menjanjikan sebagai langkah awal untuk membangun karier. Namun, seperti medan perang, ada berbagai tantangan yang siap menanti.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja rintangan yang mungkin dihadapi serta bagaimana menghadapinya. Termasuk juga pembahasan atas program magang di Volunoid, yang dapat semua masalah tersebut sekaligus, jika Anda mendaftar disana.
Magang: Peluang Belajar atau Medan Perang?
Dunia kerja sangat berbeda dengan dunia sekolah atau kampus. Di dalam pekerjaan, Anda dituntut untuk bisa. Jika tidak bisa, pasti dimarahi atasan.
Untuk menghindari kejadian emosi meninggi semacam ini, perusahaan merekrut orang- orang yang memang memiliki keterampilan untuk mengerjakan aktivitas kerja. Dan mereka merekrut nya dengan sangat hati- hati.
Keadaan akan menjadi makin parah, jika terdapat anak magang yang masuk lingkungan perusahaan. Dimana kita tahu, anak magang yang status nya masih sekolah/ kuliah, sebagian besar tidak memiliki pengalaman kerja sama sekali.
Mereka (kebanyakan) tidak memiliki keterampilan apapun. Oleh karena itu, mereka magang (untuk memperoleh keterampilan). Dan Ketika itu juga, mimpi buruk dimulai.
Ibarat kata seperti mengajak orang yang tidak bisa memasak, untuk membuat masakan yang enak. Akan ada banyak kesalahan yang dilakukan nya. Dan dari kesalahan tersebut, emosi dan nada tinggi terlontar. Membuat sakit hati, dan juga menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi anak magang.
Sebelum melanjutkan, kami ingin membuat disclaimer terlebih dahulu. Tidak semua perusahaan memperlakukan anak magang dengan buruk (Meskipun kebanyakan mereka melakukan nya).
Seperti program magang di bakti BCA adalah contoh yang bagus. Karena mereka memiliki program magang khusus untuk anak magang, sehingga kejadian tidak mengenakan dapat terhindarkan.
Perusahaan lain yang memilki program magang khusus adalah Volunoid. Dikarenakan itu adalah perusahaan berbasiskan Teknologi Informasi, mereka membuat system pembelajaran nya sendiri yang disebut dengan LMS (Learning Management System).
Kembali lagi ke topik utama, mengenai hal yang harus dihadapi oleh anak magang Ketika nanti magang kerja. Persiapkan mental dari awal, agar tidak menjadi terlalu tertekan nanti nya.
Masalah yang Sering dihadapi Peserta Magang
Diabaikan, dicueki, dikacangi, tidak dianggap ada (not exist).
Pada beberapa perusahaan, biasanya apabila terdapat peserta magang yang menemui, dia akan bertanya pada karyawan tetap di perusahaan tersebut.
Namun, sering nya peserta magang tersebut malah dianggap mengganggu pekerjaan utama. Alhasil, mereka akhirnya diabaikan (dicueki). Pertanyaan yang diajukan tidak dijawab.
Tidak jarang juga mereka sekedar memberi jawaban sekedarnya, sehingga peserta kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan.
Tidak dianggap
Kebanyakan apabila di sebuah perusahaan terdapat peserta magang, maka karyawan- karyawan tetap yang bekerja di perusahaan tersebut akan menganggap remeh atau hanya memandang sebelah mata mereka.
Sehingga hal tersebut membuat para peserta magang menjadi tidak nyaman saat melakukan aktifitas. Karena keberadaan mereka dianggap tidak pernah ada sama sekali.
Job Description tidak jelas
Peserta magang sering tidak mendapatkan Job Desk. Hal ini di disebabkan karena peserta magang dianggap kurang memiliki kompetensi. Ketidakjelasan deskripsi kerja tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman.
Anda bisa membayangkan, ketika masuk ke kantor, kemudian tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bagi sebagian orang, tidak ada pekerjaan mungkin merupakan hal yang menyenangkan. Tapi, akan menjadi sangat menjengkelkan apabila setiap hari terjadi.
Boros (banyak pengeluaran)
Bersiap- siaplah untuk mengeluarkan banyak uang, waktu dan tenaga. Untuk magang di kantor tiap hari, Anda dituntut untuk mengeluarkan uang untuk biaya transportasi dari rumah menuju ke tempat magang.
Apalagi jika waktu magang Anda sampai berbulan-bulan, pasti akan ada banyak pengeluaran untuk kegiatan tersebut. Ditambah lagi, jika lokasi kantor yang jarak nya jauh dari tempat tinggal. Biaya yang dikeluarkan akan berlipat ganda.
Terjebak Macet
Jika Anda magang di suatu perusahaan yang berada di kota besar, pasti Anda akan bertemu dengan kemacetan yang tak terhindarkan. Bahkan karena kena macet di jalan, dan mengalami panas yang sangat pengat, sampai kantor pun masih terkena marah dari atasan.
Mengerjakan Tugas Bersih- bersih
Kebanyakan peserta magang tidak memiliki keahlian atau pengalaman dalam bekerja. Tingkat ketelitian dan kemampuan mereka pun sangat diragukan.
Oleh karena itu, mereka beri tugas yang tidak memiliki resiko oleh perusahaan tersebut. Salah satunya (dan yang paling sering diberikan) adalah tugas bersih- bersih kantor.
Tugas tidak beresiko lain, yang sering diberikan adalah semacam membuatkan kopi, membeli air galon, melakukan print, membelikan makanan/ jajan, menyirami tanaman, dsb.
Tidak ada insentif
Dikarenakan peserta yang melakukan magang, memiliki tujuan untuk belajar (dan bukan nya bekerja), maka sangat banyak perusahaan yang tidak memberikan insentif.
Hanya perusahaan besar (seperti BCA saja), dan beberapa perusahaan tertentu saja yang memberi insentif. Jangan mengharap insentif Ketika magang. Karena kebanyakan orang yang melakukan nya, akan menyesal.
Penutup
Itulah beberapa hal yang hampir semua anak magang alami, jika nanti mereka memulai magang kerja. Saran kami, pilihlah tempat magang yang memang memiliki program khusus magang. Sehingga mereka bisa melakukan manajemen atas kegiatan magang yang terjadi. Jika peserta magang dicampurkan dengan pekerja tetap, kebanyakan mereka akan mendapatkan perlakukan seperti diatas.
Tetapi, masalah nya adalah, kebanyakan perusahaan yang memiliki program magang khusus, tidak akan langsung menerima anak magang. Mereka akan melakukan seleksi ketat sebelum merekrut.
Tetapi, kadang juga ada perusahaan yang tidak melakukan seleksi, karena mereka memiliki system magang yang sangat bagus. Contoh nya adalah magang di Volunoid.
Tempat lain nya juga mungkin ada. Coba kalian cari sendiri. Semoga sukses mendapatkan tempat magang yang ideal.