You are currently viewing Menggunakan Afirmasi Penguat dan Pelemah untuk Hasil Lebih Efektif

Menggunakan Afirmasi Penguat dan Pelemah untuk Hasil Lebih Efektif

Afirmasi adalah alat yang kuat untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jenis afirmasi, yaitu afirmasi penguat dan afirmasi pelemah.

 

Jenis Afirmasi

Afirmasi Penguat

Afirmasi penguat memiliki tujuan untuk menguatkan tindakan kita atas suatu persepsi yang ingin kita tanamkan. Dengan kata lain, afirmasi penguat membantu kita memperkuat pemikiran atau keyakinan positif. Contoh afirmasi penguat adalah, “Bayangkan Anda bangun tidur dalam keadaan bugar, karena waktu tidur Anda yang sangat pulas.”

Contoh Afirmasi Penguat
Contoh Afirmasi Penguat

Afirmasi Pelemah

Sementara itu, afirmasi pelemah adalah sebuah afirmasi yang digunakan untuk melemahkan persepsi kita yang lama dan yang ingin kita hilangkan dari pikiran kita. Contohnya adalah, “Malam hari itu digunakan untuk waktu tidur. Tidak digunakan untuk bekerja. Malam hari adalah waktu untuk tidur, nikmati waktu istirahat Anda dalam keheningan malam yang sangat menenangkan.”

negatif affirmation
Dampak Afirmasi Pelamah

 

Menggunakan Kedua Jenis Afirmasi secara Bersamaan

Pada pengalaman saya, yang sering terjadi adalah kita hanya menggunakan afirmasi pelemah dan berhenti di situ, tanpa ada tindakan tambahan. Padahal, metode yang lebih efektif adalah dengan menggunakan afirmasi pelemah terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh afirmasi penguat.

Konsepnya adalah seolah-olah kita menghapus pikiran lama, kemudian menyuntikkan pikiran baru. Sehingga ruang pikiran yang ditinggalkan dari pikiran lama yang kita coba hapus akan terisi oleh pikiran baru.

Mengisi Ruang Kosong Pikiran

Jika ada ruang kosong dalam pikiran yang ditinggalkan dari pikiran lama yang kita hapus, kita akan merasa ingin mengisinya. Jika tidak ada pikiran baru, pikiran lama itu bisa dengan mudah kembali lagi mengisi ruang kosong itu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengisi ruang kosong tersebut dengan pikiran baru. Jika tidak, pikiran lama akan dengan mudah kembali mengisi ruang kosong tersebut.

Contoh Aplikasi Afirmasi Penguat dan Pelemah

Sebagai contoh, saat kita melakukan afirmasi untuk tidur, kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa malam hari adalah waktu yang tepat untuk istirahat, bukan untuk bekerja. Ini adalah bentuk afirmasi pelemah, di mana kita melemahkan pikiran bahwa malam adalah waktu untuk bekerja.

Kemudian, tambahkan kalimat penguat seperti, “Bayangkan di waktu pagi hari Anda bangun dengan sangat bugar dan segar.” Dengan cara ini, kita mengisi ruang pikiran yang ditinggalkan oleh pikiran lama, sehingga perubahan bisa terjadi dengan lebih efektif.

 

Penutup

Dengan memahami dan menerapkan kedua jenis afirmasi ini, kita dapat secara efektif merubah pola pikir dan perilaku kita menuju ke arah yang lebih positif dan produktif.