Struktur Kalimat Afirmasi untuk Menembus Pikiran Bawah Sadar

Dalam upaya menciptakan afirmasi yang efektif dan berdampak mendalam pada pikiran bawah sadar, pemahaman terhadap struktur kalimat afirmasi menjadi kunci utama.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Struktur Pembuatan Afirmasi—sebuah tatanan yang esensial untuk diperhatikan saat merangkai kata-kata afirmasi. Dimulai dari menentukan bagian mana yang harus diutamakan, dilanjutkan dengan elemen berikutnya, dan seterusnya, semua akan dibahas secara detail.

Kita akan mempelajari bagaimana setiap bagian dari afirmasi, mulai dari mengidentifikasi masalah yang dihadapi hingga menyusun statemen sanggahan yang menunjukkan bahwa masalah tersebut dapat diatasi, berperan penting dalam menembus dan mempengaruhi pikiran bawah sadar.

Pembahasan ini tidak hanya akan memberikan wawasan tentang tatanan kalimat afirmasi, tetapi juga akan mengungkap bagaimana struktur tersebut dapat membantu afirmasi meresap lebih dalam ke dalam benak, menghasilkan perubahan yang diinginkan.

 

Struktur Kalimat Afirmasi

Gunakan Statement Sanggahan

Ketika kita mencoba hal baru atau ingin mengubah kebiasaan lama, sering kali ada suara dalam pikiran kita yang berkata, “Ini tidak akan berhasil” atau “Saya tidak bisa melakukan ini.” Inilah yang disebut dengan resistansi atau perlawanan pikiran. Untuk mengatasinya, kita perlu menggunakan sesuatu yang disebut statement sanggahan.

Statement sanggahan adalah kalimat yang kita gunakan untuk menjawab atau menanggapi keraguan dan kekhawatiran kita. Tujuannya adalah untuk melemahkan pikiran negatif tersebut, sehingga pikiran positif yang kita inginkan bisa lebih mudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar.

Sebagai contoh, bayangkan Anda ingin berhenti merokok. Anda mungkin berpikir, “Saya tidak yakin bisa berhenti.” Ini adalah resistansi. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan statement sanggahan seperti, “Saya ingat waktu-waktu di masa lalu ketika saya berhasil melepaskan diri dari hal-hal yang tidak baik untuk saya.”

Kemudian, tambahkan pemahaman bahwa rasa takut atau ragu Anda sebenarnya tidak logis, hanya trik dari pikiran Anda. Anda bisa berkata, “Perasaan takut saya ini sebenarnya tidak ada dasarnya. Saya sebenarnya bisa berhenti merokok.”

Dengan menggunakan statement sanggahan ini, Anda secara perlahan mengurangi kekuatan pikiran negatif yang menghambat perubahan. Ini penting karena saat kita mencoba hal baru, resistansi dari kebiasaan lama kita akan muncul. Dengan melemahkannya, pikiran baru yang ingin kita tanamkan bisa lebih mudah diterima oleh pikiran bawah sadar kita.

Berikan Alasan dengan Kesempatan Hidup Kedua

Metode “Kesempatan Hidup Kedua” ini seperti membayangkan dua cerita tentang masa depan kita. Satu cerita menggambarkan apa yang terjadi jika kita tidak mengubah kebiasaan atau sikap kita, dan cerita lainnya menunjukkan apa yang bisa terjadi jika kita melakukan perubahan.

Bayangkan Anda punya dua pilihan untuk masa depan Anda. Dalam pilihan pertama, jika Anda tidak mengambil tindakan, masa depan Anda tidak akan baik. Dalam pilihan kedua, jika Anda melakukan perubahan, Anda akan mencapai tujuan yang Anda inginkan. Saat ini, Anda bisa memilih salah satu dari dua pilihan tersebut.

Penting untuk mengingat atau membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi jika kita tidak melakukan perubahan. Ketakutan akan hal-hal buruk ini bisa membuat kita ingin menghindarinya. Jika Anda sudah pernah mengalami sesuatu yang buruk karena tidak melakukan tindakan, ingatlah itu. Jika tidak, bayangkan saja apa yang bisa terjadi.

Di sisi lain, kita juga harus membayangkan hal-hal baik yang akan terjadi jika kita melakukan perubahan. Ini bukan hanya tentang menghindari hal buruk, tetapi juga tentang mencapai sesuatu yang baik.

Membayangkan kedua skenario ini sangat membantu. Ini membuat kita lebih sadar tentang pilihan yang kita miliki dan membuat kita lebih kuat untuk mengambil keputusan yang benar. Ini juga membuat kita lebih berani untuk mengatasi keraguan atau rasa tidak yakin.

Metode “Kesempatan Hidup Kedua” ini sebaiknya dilakukan setelah kita menggunakan statement sanggahan. Jadi, setelah kita melemahkan keraguan dengan statement sanggahan, kita memperkuat keputusan kita dengan membayangkan dua skenario masa depan ini.

Gunakan Statement Penguat

Statement Penguat adalah kalimat yang kita gunakan untuk membuat keinginan atau motivasi kita menjadi lebih kuat. Kalimat ini tidak berfokus pada mengatasi keraguan atau rasa tidak yakin (resistensi), tetapi langsung pada memperkuat keinginan kita (will power).

Tujuan dari Statement Penguat adalah untuk membuat kita lebih yakin dan termotivasi tentang keputusan yang ingin kita ambil atau perubahan yang ingin kita lakukan. Ini dilakukan dengan menjelaskan secara jelas dan tegas mengapa perubahan tersebut penting dan perlu dilakukan. Anda bisa mengatakan ini sebagai alasan mengapa Anda harus melakukan perubahan tersebut.

Statement Penguat juga bisa berisi bukti atau contoh yang menunjukkan bahwa apa yang Anda ingin capai itu memang mungkin dan benar. Misalnya, jika afirmasi Anda adalah tentang menjadi lebih sehat, Statement Penguat bisa berisi tentang manfaat kesehatan yang sudah terbukti dari gaya hidup sehat.

Statement ini juga membantu mengingatkan Anda setiap hari tentang pentingnya mempertahankan pikiran positif tersebut. Dengan cara ini, keinginan untuk mengubah diri atau mencapai tujuan tertentu menjadi lebih kuat dan terus muncul dalam pikiran Anda.

Jadi, untuk memperkuat will power Anda, penting untuk memiliki alasan yang kuat dan jelas mengapa Anda harus melakukan perubahan tersebut. Statement Penguat ini akan membantu Anda untuk tetap fokus dan termotivasi dalam melakukan perubahan yang diinginkan.

Membayangkan Hal Baik

Membayangkan hal baik adalah tentang menciptakan gambaran mental diri Anda sedang sangat bahagia dan menikmati saat Anda berhasil menyelesaikan atau melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda bekerja pada sesuatu yang Anda sukai, Anda tidak akan merasa terbebani. Sebaliknya, Anda akan menemukan kegembiraan dalam melakukan itu.

Cara untuk menerapkan ini adalah dengan membayangkan betapa senangnya Anda saat mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu itu. Bayangkan perasaan gembira dan puas itu. Kemudian, buat afirmasi berdasarkan gambaran bahagia tersebut. Dengan melakukan ini secara terus-menerus, lambat laun Anda akan mulai merasa senang dan gembira saat mengerjakan hal tersebut dalam kehidupan nyata.

Ini berbeda dengan Statement Penguat yang lebih fokus pada alasan logis mengapa Anda harus melakukan sesuatu. Membayangkan hal baik lebih tentang memberikan gambaran mental yang menyenangkan dan mendetail. Ini seperti memberi tambahan dorongan positif setelah ‘memberikan Kesempatan Hidup Kedua’.

Jadi, walaupun kedengarannya seperti pengulangan dari langkah sebelumnya, bagian ini lebih detail. Anda benar-benar menyelam ke dalam perasaan dan emosi yang menyenangkan tersebut. Dengan mengulanginya, diharapkan Anda bisa merasakan perasaan positif itu lebih kuat lagi. Ini tentang membuat gambaran mental yang baik menjadi lebih nyata dan berpengaruh dalam kehidupan Anda.

Bayangkan Tantangan dan Kesulitannya

Ketika Anda menetapkan tujuan atau ingin melakukan perubahan, penting untuk tidak hanya membayangkan hasil akhir yang indah. Anda juga perlu membayangkan tantangan dan kesulitan yang mungkin Anda hadapi di sepanjang jalan. Ini membantu Anda mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi hambatan tersebut.

Misalnya, bayangkan Anda sedang bekerja pada proyek besar. Jangan hanya fokus pada kepuasan setelah menyelesaikannya, tetapi juga pikirkan tentang tantangan yang mungkin muncul selama prosesnya. Dengan membayangkan kesulitan ini, Anda melatih diri Anda untuk siap menghadapi situasi yang sulit.

Namun, ada cara untuk membayangkan tantangan ini tanpa membuat Anda merasa down atau negatif. Gantikan kata “tantangan” atau “hambatan” dengan “hal-hal yang harus dilalui”. Ini membantu Anda tetap berpikiran positif dan fokus pada bagaimana Anda akan mengatasi hal tersebut dengan semangat dan kegembiraan.

Selain itu, tambahkan sedikit imajinasi tentang betapa senangnya Anda ketika berhasil mengatasi tantangan itu. Bayangkan perasaan puas dan kebahagiaan setelah berhasil melewati semua hambatan tersebut.

Dr. Maxwell pernah berkata, “Anda tidak bisa berpikir positif dengan materi pikiran negatif.” Oleh karena itu, saat membayangkan kesulitan, lakukanlah dengan cara yang positif. Bayangkan kesulitan itu sebagai bagian dari proses untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Jangan lupa untuk membayangkan juga kegembiraan yang Anda rasakan setelah berhasil melewatinya.

Banyak orang cenderung hanya membayangkan hasil akhir yang menyenangkan tanpa mempertimbangkan tantangan yang mungkin dihadapi. Ini seringkali membuat mereka tidak siap menghadapi kenyataan dan akhirnya menyerah di tengah jalan. Dengan melatih diri Anda untuk membayangkan kesulitan dan cara mengatasinya, Anda akan menjadi lebih kuat dan tahan banting dalam menghadapi rintangan di kehidupan nyata.