Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita merasa terbebani oleh tuntutan untuk selalu bekerja keras, merasa bahwa setiap pencapaian harus diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanan tanpa henti.
Kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang melelahkan, merasa bahwa ini adalah harga yang harus dibayar untuk mencapai kesuksesan. Namun, apa benar setiap langkah keberhasilan memerlukan kerja keras yang begitu intens?
Paradigma Semua Hal Perlu Dilalui dengan Keras
Manusia bertindak berdasarkan paradigma nya. Bagaimana cara mencari dan apa yang dia ditemukan, semua akan sejalan dengan paradigma tersebut.
Paradigma atau kerangka pemikiran seseorang dapat sangat mempengaruhi cara seseorang melihat dunia dan bagaimana mereka bertindak di dalamnya.
Paradigma berfungsi seperti lensa yang melalui mana kita melihat dunia; mereka mempengaruhi persepsi kita, pilihan kita, dan tindakan kita.
Contoh kasus
Sebagai contoh, saya memiliki paradigma bahwa untuk mencapai sesuatu, saya harus merasakan penderitaan atau melakukan sesuatu dengan keras dahulu. Dimana hal ini belum tentu benar.
Ketika saya memiliki paradigma tersebut, ketika ingin mengerjakan atau menghasilkan sesuatu, saya mencari cara untuk melakukan nya. Cara yang saya temukan, hampir di semua kasus, adalah sebuah cara yang sulit dan butuh sebuah pengerjaan yang sulit, dan harus banyak melalui penderitaan.
Namun, jika saya memiliki paradigma bahwa tidak semua hal, itu butuh penderitaan atau ‘trial’ untuk mencapai nya, maka saya mungkin terlebih dahulu mencari atau melihat sumber daya di sekeliling saya, atau mencari cara yang termudah, atau bahkan sebuah cara yang tidak membutuhkan tindakan sama sekali untuk mewujudkan apa yang saya inginkan.
Kita Mencari Berdasarkan Apa yang Kita Yakini
Paradigma Penderitaan: Jika seseorang percaya bahwa pencapaian memerlukan penderitaan, maka dia mungkin akan mencari cara yang lebih sulit atau menantang untuk mencapai tujuannya, percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk meraih kesuksesan.
Paradigma Kemudahan: Sebaliknya, jika seseorang percaya bahwa pencapaian bisa diperoleh melalui cara yang lebih mudah atau efisien, dia akan mencari solusi yang lebih simpel, dan mungkin menemukan jalan pintas atau metode yang lebih inovatif untuk mencapai tujuannya.
Menantang Status Quo
Ini mungkin sangat bertentangan dengan pendapat orang umum. Namun, law of reverse memberikan penjelasan yang cukup baik mengapa ini bisa dilakukan.
Dan ketika saya mencoba mencari sesuatu cara atau jalan yang mudah terlebih dahulu, karena saya memiliki paradigma bahwa tidak selalu apa yang kita inginkan butuh penderitaan untuk mencapai nya, saya MUNGKIN saja menemukan cara yang sangat mudah untuk mencapai nya.
—
Penting untuk mengenali paradigma kita dan menilai apakah mereka membantu atau menghambat kita. Jika paradigma kita tidak mendukung tujuan atau kebahagiaan kita, mungkin saatnya untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan untuk mengubah atau menyesuaikannya.
Selalu Ada Hambatan
Tempat Kerja Keras digunakan
Tapi pastinya, meskipun saya mencari cara yang paling mudah, atau cara yang tanpa usaha sama sekali, dari pengalaman hidup saya, tidak ada cara yang benar- benar 100% mudah.
Selalu ada kesulitan disana. Meskipun kecil, itu selalu ada. Disinilah kerja keras diperlukan, guna menyelesaikan sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan mudah.
Ya !. Dalam banyak situasi, meskipun kita mencari dan menerapkan cara yang paling mudah atau efisien, masih ada kemungkinan akan menemui hambatan atau kesulitan, walaupun mungkin bersifat minor. Tidak ada jalur atau pendekatan yang sepenuhnya bebas dari tantangan.
Dalam konteks ini, kerja keras menjadi instrumen penting.
Definisi Kerja Keras
Kerja keras bisa didefinisikan sebagai kemampuan untuk bertahan, mendorong diri melalui kesulitan, dan terus berusaha meskipun menghadapi rintangan. Ini adalah kualitas yang membantu individu untuk melanjutkan ketika banyak orang lain mungkin menyerah.
Kerja keras bisa dilihat sebagai kemampuan untuk mendorong diri melalui hambatan yang ada. Jadi, meskipun penting untuk selalu mencari pendekatan yang paling efisien dan mudah, kerja keras tetap menjadi kualitas penting yang mendukung kesuksesan dalam banyak situasi.
Porsi Hambatan itu Sebenarnya Jauh Lebih Kecil dari yang Dibayangkan
Tapi pastinya, tidak semua tindakan yang perlu Anda lakukan, harus disertai dengan penderitaan, tekanan dan ketimpangan. Anda harus mencari jalan yang mudah dahulu, dengan “Paradigma Kemudahan”. Baru lah jika tidak bisa menemukan nya, tetap terjang hambatan yang ada di depan tersebut, dengan kerja keras.
Namun pastikan saja, Anda benar- benar mencari jalan atau cara tersebut dengan memakai “Paradigma Kemudahan” sepenuh hati, dan sepenuh jiwa.
Ada sebuah tembok tipis namun sangat kuat di pikiran kita, yang membedakan antara apa yang kita cari dengan “Paradigma Kemudahan” dalam hati (unconsciousness mind), dibandingkan dari permukaan (consciousness mind).
Penutup
Terkadang, kesuksesan yang sebenarnya bukanlah hasil dari kerja keras yang berlebihan, melainkan dari kemampuan kita untuk bekerja dengan cerdas, mengenali prioritas, dan menghargai proses.
Mari kita refleksikan kembali apa arti “kerja keras” dalam hidup kita dan pertimbangkan apakah kita sudah menemukan keseimbangan antara usaha dan efisiensi.
Ingatlah, hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan bekerja keras tanpa henti; kadang-kadang, sedikit relaksasi dan introspeksi dapat membawa kita lebih dekat ke tujuan kita daripada yang kita pikirkan.