You are currently viewing Cara Agar Tidak Tersesat Saat mengerjakan proyek baru

Cara Agar Tidak Tersesat Saat mengerjakan proyek baru

  • Post author:
  • Post category:Bisnis

Ada banyak tindakan- tindakan kecil (tugas), yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan suatu proyek secara keseluruhan. Dalam software manajemen proyek, di dalam nya ada tugas (task) yang saling terhubung. Semua tugas itu harus diselesaikan satu persatu, supaya keseluruhan proyek selesai.

Kita sering terpaku mengerjakan satu atau beberapa bagian dalam sebuah tugas. Hal ini hampir sering terjadi, ketika tugas tersebut sangat ingin kita maksimal kan hasil nya.

Karena terlalu terpaku tersebut, kita sering kehilangan target waktu. Dimana sebelum nya, kita mentargetkan agar selesai 8 jam, namun ternyata selesai 5 hari.

Di lain sisi, karena terpaku dengan satu bagian, kita kehilangan fokus tujuan utama dari pengerjaan tugas secara keseluruhan. Sebuah bagian yang dibuat dengan susah payah, dan dalam waktu lama, ternyata tidak memberikan nilai tambah pada tujuan utama.

Ya, terasa menjadi orang yang bodoh, kan !?. Mengerjakan sesuatu dengan susah payah, namun tujuan utama tidak terpenuhi. Tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari hal tersebut.

 

Berikan waktu tiap 1 jam sekali untuk istirahat dan mengevaluasi

Berikan waktu istirahat 1 jam sekali untuk melakukan evaluasi. Dengan ini, Anda bisa mendeteksi kesesatan yang tidak secara sadar dilakukan.

Waktu luang ini, tidak hanya digunakan untuk evaluasi. Tapi juga untuk istirahat. Penilaian saat melakukan evaluasi bisa berbeda, jika Anda tidak dalam keadaan tenang (santai).

Ambil waktu 1 jam sekali. Ini harus Anda lakukan. Kemudian, ambil nafas yang dalam. Istirahat sejenak. Tenangkan pikiran. Kemudian, tanyakan kepada diri Anda:

Apakah bagian ini akan memberikan hasil bagus pada tujuan utama

Jangan sampai ketika Anda membuat suatu fitur, ternyata tidak memberikan nilai tambah pada hasil utama nya. Untuk mengantisipasi hal ini, tanyakan lah hal berikut kepada diri Anda.

  1. Apakah kesulitan dalam mengerjakan satu bagian dalam tugas ini, sebanding dengan hasil tugas utama yang akan di dapatkan?.
  2. Apakah aku yakin, kesulitan dalam mengerjakan satu bagian dalam tugas ini, akan memberikan hasil maksimal yang sama dengan hasil tugas utama yang akan di dapatkan nanti?.

Mana yang lebih prioritas: Hasil VS Deadline

Tahukah Anda, timing dalam meluncurkan bisnis startup, sangatlah krusial dibandingkan dengan fitur yang diberikan. Di lain sisi, bila membicarakan mengenai fitur, tidak akan ada habisnya waktu untuk menyempurnakan dan menambah suatu fitur baru.

Namun, tentu saja, suatu produk dengan fitur yang buruk, akan membuat upaya pengerjaan keseluruhan menjadi sia- sia. Karena produk tersebut tidak laku di pasaran. Namun, ini tidak boleh menjadi alasan untuk menunggu produk tersebut sempurna sebelum diluncurkan.

Coba tanyakan kepada diri Anda, mana yang lebih prioritas. Mana yang lebih menguntungkan. Deadline, atau membuat suatu fitur tertentu?.

Penyempurnaan bisa dilakukan nanti

Mengulang kembali bagian sebelum nya. Anda perlu memahami, penyempurnaan sebuah fitur, bisa juga dilakukan setelah produk diluncurkan. Begitu pula dengan penambahan fitur baru.

Fitur penting tersebut, apakah bisa dibuat dengan maksimal

Simalakama juga sering terjadi, ketika berhadapan dengan fitur yang sangat memberikan tambahan nilai yang besar. Namun, di lain sisi, Anda jauh dari kata ‘Mampu’ untuk membuat nya sekarang.

Waktu tambahan yang bisa Anda luangkan, belum tentu cukup menyelesaikan nya -dengan hasil yang maksimal. Bila memaksakan diri membuatnya, hasil nya juga mungkin tidak akan maksimal -karena tenaga dan sumber daya saat ini terbatas.

Jangan terpaku dengan keinginan per bagian

Ini adalah tindakan membuat suatu fitur, dengan berbagai cara agar berhasil dilakukan. Biasanya, Anda pernah mendambakan untuk membuat fitur ini jauh di waktu lama sebelum nya. Anda sangat ingin membuat nya -dengan alasan apapun itu.

Untuk bisa membuat nya, fitur lain perlu dibuat. Sehingga, terkadang, fitur yang tidak perlu tersebut, akhirnya dibuat agar fitur dambaan ini bisa dibuat.

Memang agak sulit, jika berbicara mengenai ‘Suka’ atau ‘Cinta’. Banyak hal rasional, menjadi tidak rasional. Fitur yang tidak perlu dibuat, seakan sangat perlu dibuat.

Namun, bisnis adalah bisnis. Emosi (termasuk rasa suka) harus disingkirkan. Prioritas utama adalah tujuan nya.

Mencoba memaksimalkan apa yang ada

Memaksimalkan semua bagian adalah upaya yang tidak mudah. Di waktu pertama, cukup lah buat secara bagus saja. Anda bisa memaksimalkan nanti.

Tidaklah bijak membuat dengan maksimal atas satu hal, atas pengerjaan proyek pertama kali. Apa yang terjadi nanti, mungkin menghilangkan tindakan maksimal yang Anda lakukan. Masih ada waktu nanti. Tahan diri Anda.

Ada resiko gagal dibuat

Tidak hanya resiko bahwa fitur berhasil dibuat, namun tidak maksimal. Ada juga resiko yang cukup besar, bahwa fitur itu malah sepenuhnya tidak bisa dibuat (gagal total).