KECEMASAN
Hal yang wajar di rasakan oleh kita semua pada waktu tertentu. Tetapi juga ada orang yang merasakan kecemasan itu setiap saat, dalam arti orang tersebut merasakan cemas dalam melakukan apapun atau di hapkan dengan suatu permasalahan apapun. Entah itu permasalahan yang kecil atau permasalahan yang besar.
Kecemasan itu sendiri sifatnya umum, dimana orang tersebut merasa ketakutan dan kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas, semisal si A di tanya oleh temannya “apa yang membuatmu takut?” dan si A menjawab “tidak tahu”. Tetapi kecemasan juga bisa timbul karena seseorang tersebut tidak percaya diri.
Rasa cemas dapat bersifat normal dalam situasi yang menegangkan, misalnya bebicara di depan umum atau mengerjakan ujian. Rasa cemas hanya indikator penyakit jika perasaan menjadi berlebihan, menguras tenaga dan pikiran, serta mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kecemasan sendiri itu ada 3 macam yang akan saya bahas:
- Kecemasan Realistis, yaitu kecemasan akan bahaya-bahaya dari luar. Contohnya seperti ada anak yang takut dengan kegelapan atau ada anak yang takut dengan serangga.
- Kecemasan Neurotis, timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini sendiri di bagi menjadi 3. Yang pertama, kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Yang kedua, bentuk ketakutan yang tegang dan irasional atau phobia. Yang ketiga, reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas.
- Kecemasan Moral, timbul dari kata hati terhadap perasaan berdosa apabila meakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
a.Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.
b.Kecemasan Sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung, tidak sabar,mudah lupa, marah dan menangis.
c.Kecemasan Berat
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi.
d.Panik
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi.