You are currently viewing Maladaptive Daydreaming, dan Langkah Konkret Mengatasi nya

Maladaptive Daydreaming, dan Langkah Konkret Mengatasi nya

Maladaptive Daydreaming, sebuah fenomena psikologis yang sering terabaikan, mungkin menjadi jawaban atas kebiasaan Anda berfantasi liar setiap hari. Di luar sekadar berkhayal, kondisi ini menandakan suatu bentuk berfantasi yang intens dan berlebihan, di mana seseorang menemukan dirinya terperangkap dalam skenario imajiner yang mendalam dan kompleks.

Namun, apa yang dimulai sebagai pelarian yang menyenangkan dapat berkembang menjadi kebiasaan yang mengganggu kehidupan sehari-hari, menciptakan jarak antara realitas dan dunia imajiner.

Jika Anda merasa terhubung dengan kondisi ini dan ingin memahami lebih lanjut tentang bagaimana berfantasi yang tidak adaptif bisa memengaruhi kehidupan Anda dan langkah konkret apa yang bisa diambil untuk mengatasinya, mari kita jelajahi bersama dalam artikel ini.

Di sini, Anda akan menemukan wawasan dan strategi yang membantu untuk mengelola dan mengurangi dampak Maladaptive Daydreaming dalam kehidupan sehari-hari Anda.

 

Panduan Pengantar

Mengatasi Maladaptive Daydreaming memang bukan hal yang mudah, terutama dalam kasus yang parah. Saya akan membagikan beberapa langkah penting yang bisa diikuti, berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana cara overview untuk mengatasi kondisi ini sebelum mengambil tindakan, karena prosesnya implementasi nya cukup rumit.

Terapi Kognitif Perilaku (CBT)

Pertama- tama, Anda perlu menggunakan CBT. Teknik ini membantu Anda menyadari bagaimana Maladaptive Daydreaming bisa merugikan. Langkah pertama adalah mengakui bahwa Anda mengalami hal ini. Kemudian, fokuslah pada menetapkan tujuan hidup dan nilai pribadi untuk mengerti mengapa kebiasaan berfantasi berlebihan tidak baik.

Terapi Penerimaan dan Komitmen (ACT)

Meskipun Anda telah mengidentifikasi masalah dengan CBT, ACT digunakan untuk memutuskan siklus negatif yang telah terbentuk. Ini membantu Anda menerima masalah dan berkomitmen untuk mengubahnya.

Perencanaan Aktivitas Harian

Membuat jadwal harian yang terstruktur bisa mengurangi kecenderungan untuk berfantasi. Dengan jadwal, Anda akan memiliki tugas dan kegiatan tertentu yang perlu dilakukan, sehingga mengurangi waktu luang untuk berfantasi.

Meditasi

Sebagai langkah penutup, berkomitmenlah untuk bermeditasi setiap hari. Ini akan membantu Anda membangun kebiasaan menenangkan pikiran Anda. Bahkan jika Anda sudah menerapkan CBT, ACT, dan perencanaan harian, meditasi tetap penting untuk menjaga pikiran tetap tenang.

 

Langkah Konkret Mengatasi Maladaptive Daydreaming

Tetapkan Tujuan Hidup

Langkah pertama dalam mengatasi Maladaptive Daydreaming adalah menetapkan tujuan hidup Anda. Tanyakan pada diri sendiri, apa cita-cita atau kehidupan ideal yang Anda inginkan? Ini penting untuk membantu Anda fokus dan mengidentifikasi apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda. Jika Anda memiliki tujuan yang jelas dan besar, itu malah akan sangat membantu di proses selanjutnya.

Mengidentifikasi Kerugian dari Maladaptive Daydreaming

Langkah kedua adalah menyadari bahwa berfantasi berlebihan dapat merugikan. Anda bisa menggunakan metode Terapi Kognitif Perilaku (Cognitive Behavioral Therapy – CBT) untuk ini. Pertimbangkan bagaimana fantasi berlebihan bertentangan dengan tujuan hidup Anda.

Anda mungkin menyadari bahwa kebiasaan ini menghambat Anda dari mencapai tujuan tersebut, menguras energi yang seharusnya Anda gunakan untuk mencapai cita-cita Anda. Dalam banyak kasus, Anda akan menemukan bahwa sebagian besar fantasi Anda tidak realistis dan hanya menghabiskan waktu serta energi Anda.

Cobalah untuk merinci lebih lanjut tentang kerugian yang Anda temukan tersebut. Misalnya, jika Anda menyadari bahwa sebagian besar fantasi Anda tidak terjadi dalam kehidupan nyata, gunakan pemikiran ini untuk menguatkan alasan mengapa berfantasi berlebihan tidak sejalan dengan tujuan hidup dan prinsip-prinsip pribadi Anda. Ini membantu Anda untuk tetap fokus pada realitas dan mengurangi kecenderungan untuk berfantasi yang tidak produktif.

Melepaskan Maladaptive Daydreaming

Langkah ketiga dalam mengatasi Maladaptive Daydreaming adalah melepaskan diri dari kebiasaan berfantasi berlebihan. Ini melibatkan pemutusan dari ‘lingkaran setan’ yang terus-menerus mendorong Anda ke dalam fantasi liar.

Di tahap ini, kita akan menerapkan Terapi Penerimaan dan Komitmen (Acceptance and Commitment Therapy – ACT). ACT membantu Anda menerima pikiran dan perasaan tanpa harus bereaksi terhadapnya. Dalam konteks Maladaptive Daydreaming, ini berarti mengakui kecenderungan Anda untuk berfantasi, tetapi tidak membiarkan fantasi tersebut mengambil alih atau mengganggu kehidupan nyata Anda.

Dalam penerapan ACT, Anda diajarkan untuk fokus pada nilai-nilai dan tujuan hidup Anda, bukan pada fantasi Anda. Ini membantu dalam membangun kesadaran diri dan menentukan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi Anda. Selain itu, ACT mengajarkan teknik mindfulness, yang membantu Anda tetap berada dalam momen saat ini dan mengurangi kebutuhan untuk melarikan diri ke fantasi.

Pemahaman tentang ACT mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut karena konsepnya yang mendalam. Jika Anda merasa memerlukan informasi lebih rinci tentang ACT, saya sarankan untuk membaca lebih lanjut pada halaman berikut: Tentang ACT (Acceptance and Commitment Therapy), Cara Kerja dan Penerapannya

Setelah memahami prinsip-prinsip dasar ACT dan menerapkan nya, kembali ke sini dan lanjutkan membaca langkah selanjutnya dalam mengatasi Maladaptive Daydreaming.

Tetapkan Perencanaan Harian

Langkah penting selanjutnya adalah membuat rencana harian yang terstruktur untuk membantu Anda mencapai tujuan hidup Anda. Tanyakan pada diri sendiri: apa yang harus Anda lakukan setiap hari untuk menjadi orang yang Anda inginkan atau untuk mencapai tujuan utama Anda?

Buatlah rencana yang konkret namun fleksibel. Rencanakan aktivitas harian Anda, tetapi pastikan rencana tersebut tidak terlalu ketat. Memiliki rencana harian akan membantu Anda fokus dan mengurangi kecenderungan untuk berfantasi, karena Anda memiliki tugas dan tujuan yang jelas setiap hari. Tanpa rencana, pikiran Anda mungkin mudah berkeliaran dan terjebak dalam fantasi.

Lakukan Meditasi

Langkah berikutnya adalah praktik meditasi. Meskipun Anda telah menerapkan langkah-langkah sebelumnya, tanpa melatih pikiran Anda untuk bisa tenang, keberhasilan metode ini akan sulit dicapai. Meditasi bukan hanya sekedar membaca instruksi; itu membutuhkan praktik dan komitmen sehari-hari.

Luangkan waktu minimal 10 menit setiap hari untuk meditasi, yang bertujuan menenangkan pikiran Anda. Lakukan ini secara konsisten selama satu atau dua bulan untuk melihat hasilnya. Efektivitas meditasi tidak dapat dinilai hanya dalam satu hari atau satu minggu, terutama jika Anda memiliki kecenderungan berfantasi yang sangat intens.

 

Masalah dan Solusi

Memilih Menetapkan Tujuan Hidup yang Benar

Sering kali, seseorang memiliki beberapa tujuan dalam hidup, bukan hanya satu. Meskipun memiliki satu tujuan utama bisa sangat bermanfaat, ada kalanya Anda mungkin memiliki lebih dari satu.

Jika Anda menemukan diri Anda dengan lebih dari dua tujuan, cobalah untuk memfokuskan pada satu saja. Ini karena memiliki banyak tujuan dapat menyebabkan penyebaran energi dan sumber daya yang terlalu luas, sehingga mempersulit Anda untuk mencapai masing-masing tujuan dengan efektif.

Memilih Tujuan yang paling awal

Jika Anda kesulitan memilih tujuan hidup yang paling penting, cobalah pendekatan ini: Tentukan tujuan yang paling Anda inginkan terlebih dahulu.

Misalnya, saya pernah mengenal seseorang yang memiliki dua tujuan utama: menjadi orang sukses dan menikahi wanita idamannya. Bagi dia, dilemanya adalah bahwa menjadi sukses tidak seingin menikahi wanita idamannya.

Dalam kasus seperti ini, yang harus dilakukan adalah memilih tujuan untuk menjadi orang sukses terlebih dahulu. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa menikahi wanita idaman mungkin akan menjadi lebih mudah atau bahkan terjadi secara otomatis setelah Anda sukses.

Dampak Tujuan pada Perencanaan Jadwal Aktivitas Harian

Pilihan tujuan ini juga berdampak pada perencanaan Anda. Jika Anda memprioritaskan menjadi sukses, rencana harian Anda akan lebih fokus pada kegiatan yang membawa Anda lebih dekat ke kesuksesan, seperti mengerjakan proyek tertentu atau mengembangkan keterampilan.

Di sisi lain, jika Anda memilih tujuan untuk menikahi wanita idaman sebagai prioritas, rencana Anda mungkin akan lebih fokus pada aktivitas yang kurang berkaitan langsung dengan tujuan kesuksesan profesional Anda, seperti mempelajari psikologi wanita.

Memilih tujuan yang benar sangat penting karena itu menentukan arah dan fokus energi Anda. Prioritaskan tujuan yang paling penting dan yang paling mungkin membawa Anda pada keberhasilan keseluruhan dalam hidup Anda.

Apakah Maladaptive Daydreaming Berhubungan dengan Jenis Tujuan Hidup yang Salah?

Jenis tujuan hidup yang seseorang miliki tidak secara langsung mempengaruhi perilaku maladaptive daydreaming. Sebagai contoh, saya mengenal seseorang dengan dua tujuan utama: menjadi sukses dan menemukan wanita impian.

Sebagian besar hari-harinya, dia cenderung berfantasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan romantisnya, sering kali dengan bayangan yang tidak pantas tentang wanita impian tersebut. Ini mungkin memberi kesan bahwa tujuan hidupnya yang terfokus pada wanita adalah penyebab berfantasinya yang berlebihan.

Namun, ketika saya coba lebih mendalami kondisi nya, saya menemukan bahwa dia juga sering berfantasi tentang kesuksesannya, seperti membayangkan dirinya diwawancarai oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Deddy Corbuzier atau Najwa Shihab. Hal ini menunjukkan bahwa maladaptive daydreaming-nya tidak terbatas pada satu aspek tujuan hidupnya saja.

Fantasi-fantasi ini, baik yang berhubungan dengan kehidupan romantis maupun kesuksesan, muncul tanpa memandang jenis tujuannya. Jadi, dalam kasus ini, bisa disimpulkan bahwa jenis tujuan hidupnya, baik mencari pasangan impian maupun menjadi sukses, tidak secara spesifik menyebabkan perilaku maladaptive daydreaming-nya.

Sebaliknya, kecenderungan untuk berfantasi berlebihan bisa muncul dalam berbagai konteks dan tidak selalu terkait langsung dengan jenis tujuan hidup seseorang.

Tujuan Utama tidak terlalu membuat bersemangat untuk mencapainya

Mengacu pada contoh teman saya yang memiliki dua tujuan utama: menjadi sukses dan menemukan wanita impian, saya menyadari bahwa dia lebih bersemangat untuk menemukan wanita impian daripada mencapai sukses.

Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Napoleon Hill dalam bukunya “Think and Grow Rich”, di mana dia menuturkan bahwa “Cinta” dan “Seks” merupakan dorongan kimia yang sangat kuat. Memang, seringkali hasrat untuk menemukan pasangan atau berfantasi tentang hal-hal romantis terasa lebih memikat daripada tujuan sukses karir atau keuangan.

Namun, penting untuk dipahami bahwa kebanyakan orang tidak menginginkan kesuksesan hanya sebagai tujuan tunggal. Misalnya, banyak orang yang ingin kaya tidak hanya mencari kekayaan semata, tetapi juga ada tujuan lain yang mereka kejar, seperti pengakuan, kesuksesan, atau kemampuan untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai, termasuk mencari pasangan impian. Kesuksesan sering kali dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain yang lebih menggairahkan dalam hidup mereka.

Dalam kasus memiliki dua jenis tujuan hidup seperti ini, strategi yang efektif adalah menggabungkannya, dengan syarat bahwa tujuan menjadi sukses harus didahulukan.

Sebagai contoh, saya menyarankan teman saya untuk membayangkan menjadi sukses dan kemudian menemukan wanita impian nya. Dengan cara ini, keinginan untuk menemukan wanita impian menjadi motivasi pendorong di belakang -yang sangat kuat- untuk mencapai kesuksesan (pilihan tujuan hidup yang pertama).

Kebanyakan orang, seperti yang saya sebutkan, tidak hanya ingin kaya; mereka juga memiliki tujuan lain setelah mendapatkan kekayaan. Dalam banyak kasus, kekayaan dianggap sebagai alat untuk mencapai tujuan lain yang lebih berarti dan memuaskan dalam hidup mereka.

 

Penutup: Cukup 3 kombinasi Metode Psikologi Saja

Sebagai kesimpulan, mengatasi kebiasaan berfantasi berlebihan, bahkan dalam kasus yang akut, bisa dilakukan dengan efektif melalui tiga metode utama yang telah saya bahas: Terapi Kognitif Perilaku (Cognitive-Behavioral Therapy – CBT), Terapi Penerimaan dan Komitmen (Acceptance and Commitment Therapy – ACT), serta Meditasi.

Ketiga metode ini cukup komprehensif untuk menangani masalah Maladaptive Daydreaming. Meskipun dalam bidang psikologi terdapat berbagai metode lain, saya menekankan bahwa tidak perlu mencari lebih jauh di luar ketiga pendekatan ini untuk mengatasi kondisi tersebut.

Menerapkan dan mengkombinasikan CBT, ACT, dan Meditasi dengan konsistensi dan komitmen dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mengurangi intensitas dan dampak dari Maladaptive Daydreaming.

REF: maladaptive daydreaming- 7.12.2023