You are currently viewing Mengubah status Order berdasarkan waktu dan jumlah produksi

Mengubah status Order berdasarkan waktu dan jumlah produksi

7 1 Pada minggu pertama, terdapat order dengan jumlah 50 (Gambar 1.1). Dan di minggu pertama, dilakukan produksi sehingga menghasilkan produk dengan jumlah 10 (Gambar 1.2). Kekurangan produk ini berjumlah 40 (Gambar 1.3). Jumlah tersebut, harus diproduksi di minggu depan. Sehingga, ID Order #001, status di minggu kedua adalah aktif (Gambar 1.4). [caption id="attachment_18955" align="alignnone" width="500"]8 1 [Gambar 1][/caption]Apabila jumlah produksi nya berbeda, anggap saja produksi yang dilakukan di minggu pertama adalah sebanyak 50 (Gambar 2.1). Maka status order minggu ke-2 akan menjadi “Tidak aktif” (Gambar 2.2). Karena kebutuhan produk atas order tersebut telah diselesaikan (diproduksi). [caption id="attachment_18956" align="alignnone" width="500"]10 [Gambar 2][/caption]Bagaimana cara membuat formula seperti itu?. Dan bagaimana logika penjelasan formula tersebut?. Ada 2 jenis formula berbeda disini. Itu adalah formula untuk menampilkan status di minggu pertama, dan formula untuk menampilkan status di minggu kedua. Mari kita dalami hal ini.  

Formula minggu pertama

Lihat contoh kasus dibawah ini. Anggap saja saat ini adalah bulan Januari 2022. Di bulan ini, terdapat 5 order, seperti yang bisa Anda lihat pada tabel “Order”. 11 Ada juga data lain, yang nanti nya diperlukan. Data tersebut adalah “Tanggal per minggu”. 12 Pada minggu pertama, order yang aktif haruslah order yang dibuat pada rentang tanggal minggu pertama (1- 2 januari 2022). Dan order tersebut adalah: #001 dan #002.

Rumus yang digunakan

Rumus yang digunakan adalah berikut ini: =IF(B3<=$G$3,"Aktif","Tidak") Pembacaan rumus ini adalah sebagai berikut: Jika Tanggal pembuatan order (B3) kurang dari tanggal akhir minggu pertama (G3), maka statusnya adalah AKTIF. Jika ketentuan diatas tidak tercapai, maka status order adalah “TIDAK” (yang berarti “Tidak Aktif”).

Penjelasan logika rumus

Rumus ini cukup sederhana. Hanya menampilkan status aktif, jika tanggal order tersebut dibuat tidak melebihi tanggal akhir minggu ini. Tidak ada perhitungan lain, selain itu. Karena setiap nilai order di minggu pertama, pasti aktif (awal tahun). Berbeda dengan status di minggu ke-2, dst. Karena ada perhitungan atas kemungkinan order di minggu sebelum nya sudah terselesaikan, maka ada tambahan formula perhitungan. Hal ini bisa Anda pelajari di bagian selanjutnya.  

Formula minggu kedua

Sebelum beranjak membahas rumus nya, ada beberapa bagian terkait dengan rumus tersebut yang harus dipahami.

Perhitungan lain

Formula untuk minggu kedua ini, berkaitan dengan perhitungan lain yang harus dipahami juga. Adapun itu adalah: KEBUTUHAN [caption id="attachment_18949" align="alignnone" width="500"]1 3 Gambar kolom “Kebutuhan”[/caption] Kebutuhan adalah jumlah produk yang perlu diproduksi, untuk menyelesaikan order tersebut. Misalkan saja, di minggu pertama ada pembeli yang memesan sebuah produk, dengan jumlah 50 buah. Pesanan ini kemudian di dokumentasikan dalam ID Order dengan nomor #001. Angka 50 buah di minggu pertama ini, merupakan angka kebutuhan yang tertampil di kolom minggu pertama. 2 2 Setelah dilakukan produksi di minggu pertama -misalkan- sebanyak 10 buah, masih ada kekurangan 40 buah yang harus diproduksi di minggu kedua. Jumlah 40 buah ini, yang ada di tabel minggu kedua, juga disebut dengan nilai “Kebutuhan” yang terjadi di minggu kedua. 3 2 PRODUKSI Ini adalah jumlah produk, yang dihasilkan oleh bagian produksi. Nilai yang berasal dari departemen lain ini, di masukan disini untuk mengubah status ID order menjadi “Tidak” (tidak aktif), apabila jumlah yang dipesan sudah selesai diproduksi. 4 2 Fungsi keberadaan kolom ini adalah, untuk mengubah status di minggu selanjutnya, sesuai jumlah sisa pesanan saat ini (real time).

Rumus Utama

=IF(AND(B3<=$G$4, M3>0),"Aktif","Tidak") Pembacaan rumus ini adalah sebagai berikut: Jika Tanggal pembuatan order (B3) kurang dari tanggal akhir minggu kedua (G4), dan adanya kekurangan produksi (M3), maka statusnya adalah AKTIF. 6 1 Jika ketentuan diatas tidak tercapai, maka status order adalah “TIDAK” (yang berarti “Tidak Aktif”).

Logika nya?

Rumus nya hampir sama seperti rumus Minggu pertama. Tetapi ada tambahan rumus disini. Rumus tambahan nya adalah: AND dan M3>0 Rumus M3>0 berarti, jika terdapat order di minggu pertama, yang belum selesai diproduksi (masih memiliki kekurangan), maka order tersebut status nya harus aktif. Untuk mengaktifkan rumus tersebut, maka rumus tambahan berupa AND harus di sisipkan juga.]]>

Aditya Tri Hartanto

Sarjana Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Suka Hiking dan membuat artikel seputar teknologi informasi dan kuliner. Staff Utama di situs magang Volunoid.